Sebagai umat Islam, tentu saja kita wajib mengetahui tentang kisah Nabi Muhammad Saw. Kisah kehidupan beliau bukan hanya untuk dibaca atau didengarkan saja, tetapi dapat dijadikan contoh dalam kehidupan kita sehari-hari.
Meskipun populasi penduduk bertambah dan terus meningkat namun tidak pernah terdengar ada gangguan keamanan, atau issue perumahan ataupun kekurangan bahan-bahan kebutuhan. Bagaimanakah Rasulullah berhasil mengatur semua itu? Rasulullah meletakkan dasar-dasar pembangunan suatu umat yang kokoh berdasarkan kekuatan iman dan kearifan serta ketauladanan yang tinggi. Beliau tidak berupaya untuk memperoleh kekuasaan duniawi yang totaliter. Beliau tidak mempunyai pegawai ataupun lembaga tertentu yang mengatur pelaksanaan hukum seperti polisi yang menjaga keamanan atau penjara bagi pelanggar hukum. Bahkan di masa Rasulullah tidak ada sistim kemiliteran di mana ada panglima, gaji dan pangkatpangkat kemiliteran, rumah dinas dan lainnya, karena beliau menjadikan umat seluruhnya sebagai tentara yang siap siaga berperang memperjuangkan agama Allah. Terkadang beliau sendiri yang memimpin perang, tidak jarang pula mempercayakan kepada sahabat-sahabatnya yang terpilih dan dianggap ahli. Dan jika suatu misi militer berakhir maka panglima atau komandan yang ditunjuk kembali menjadi rakyat biasa. Dasar dari kebijakan tersebut adalah bahwa penguasa tunggal umat Islam adalah Allah. Mereka bekerja, berjuang dan berserah diri hanya kepada Allah, sehingga pemerintah adalah umat dan umat adalah pemerintah. Di sini tiada yang memerintah tiada pula yang diperintah tetapi umat memerintah diri sendiri di bawah arahan dan lindungan serta ketauladanan Rasulullah berdasarkan kesadaran hati sanubari yang lebih fungsional dalam mengawasi gerak-langkah seseorang lebih dari bentuk pengawasan lainnya Dan dalam memberikan ganjaran psychological lebih pedih dan menyiksa dari bentuk ganjaran yang bersifat fisik.
Waraqah menjawab, "Benar! Setiap orang yang membawa risalah seperti yang engkau bawa pasti akan dimusuhi. Jika aku masih hidup saat itu, pasti aku akan mendukungmu dengan seluruh kekuatan yang kumiliki."
Isnad atau sanad adalah rangkaian para periwayat yang menyampaikan suatu khabar (berita) dari satu perawi kepada perawi berikutnya secara berangkai, hingga sampai pada sumber khabar yang diriwayatkan itu[5].
Ketika beliau tenang kembali beliau mendengar suara yang sudah tidak asing lagi baginya, mengatakan atau menfirmankan “Wahai orang yang berselimut bangkitlah menyampaikan risalah Tuhanmu, agungkan Tuhanmu, bersihkan pakaianmu, hindari kejahatan, jangan bersikap angkuh dan sombong; dan tabahlah demi Tuhanmu”. Demikian makna ayat-ayat pendek yang mengawali surah al-muddatstsir yang dalam susunan alQur'an menempati surah ke seventy four; didengarkan oleh rasulullah dengan penuh sadar, faham dan tercerna seperti halnya sewaktu turunnya Iqra'. Beliau kini yakin sepenuhnya bahwa suara itu tidak mungkin datang kecuali dari langit, sebab ada tegur sapa kepadanya wahai orang yang beselimut, sedangkan beliau betul sedang dalam keadaan berselimut, ada pula sejumlah perintah dan larangan serta anjuran; Perintah untuk bangkit menyampaikan pesan-pesan ini dan yang akan datang kemudian kepada segenap umat manusia, perintah mengagungkan Tuhan, membersihkan pakaian dan meninggalkan sesuatu yang tidak berkenan di sisi Allah atau tidak diridloi oleh-Nya; Larangan dari sikap sombong atas limpahan nikmat dalam risalah ini dengan terpilihnya menjadi pembawa risalah; Anjuran untuk tabah mengemban tugas-tugas besar dan berat yang dibebankan kepadanya.
Pada saat renovasi Ka’bah, kabilah- kabilah Quraisy saling berebut untuk meletakkan hajar aswad pada tempatnya. Pertikaian ini terjadi selama berhari- hari dan hampir saja menimbulkan peperangan.
Sensasi itu sangat dahsyat, dan ketika beliau melihat ke segala arah, langit serta angkasa dipenuhi dengan sosok Jibril dalam bentuknya yang mengagumkan.
Mengetahui bahwa banyak pemeluk Islam berniat meninggalkan Mekkah, masyarakat jahiliyah Mekkah berusaha mengcegahnya, mereka beranggapan bahwa bila dibiarkan berhijrah ke Yastrib, Muhammad akan mendapat peluang untuk mengembangkan agama Islam ke daerah-daerah yang jauh lebih luas.
I told him if he was a Moslem he should really have an interest in Mohammed’s everyday living, and Ibn Ishaq was Mohammed’s initially biographer, and Also had a great track record amongst Students for truthfulness. He replied that he previously learnt anything he really should know about Mohammed’s existence through the ahadeeth when he went to highschool.
Oleh karena itu, kaum muslimin sejak masa-masa pertama perkembangan Islam telah sibuk mempelajari sirah Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan merekam kejadian-kejadian yang terjadi pada beliau dan pada masa-masa beliau hidup serta bersungguh-sungguh menukil hal-hal tersebut dengan penukilan yang teliti dan akurat baik dalam buku-buku hadits dan sirah, atau buku-buku sejarah umum.
bagi penduduk Mekkah untuk memeluk Islam sehingga mulai tahun ke-six sampai dengan tahun ke-eight H hampir seluruh penduduk Mekkah sudah memeluk Islam. Itu sebabnya dikatakan bahwa sirah nabi muhammad prasekolah Mekkah tunduk pada saat ditandatanganinya perjanjian al-Hudeibiya. Yang lebih menarik dalam strategi Rasulullah adalah meskipun beliau sudah yakin Mekkah akan menyerah dalam jangka dua tahun, namun beliau tetap melakukan antisipasi sehubungan dengan kemungkinan Mekkah dapat menjalin kerja sama dengan suku Ghathfan, yang berdasarkan pengalaman dari perang Khandaq, merupakan mitra orang-orang Qureisy. Suku ghathfan yang dikenal berpengaruh luas dan cukup diperhitungkan, oleh Rasulullah berusaha diisolasi dari Mekkah. Sebagaimana lazimnya sistim kehidupan di padang pasir, suku ghatfan tidak dapat bertahan hidup tanpa mengandalkan pusat perdagangan di sekitarnya. Adalah kota Khaibar dalam hal ini, di mana suku ghatfan menggantungkan diri, baik dalam hal melestarikan kekuatan, menjual hasil-hasil usaha maupun dalam hal membeli barang-barang kebutuhan konsumsi. Strategi Rasulullah adalah menguasai Khaibar agar ghatfan hanya mengandalkan Madinah yang saat itu sudah menjadi pusat perdagangan terbesar di semenanjung Arab.
Namun kemudian, berkembang jenisnya sejalan dengan sifat perkembangan pada harta atau sifat penerimaan untuk diperkembangkan pada harta itu sendiri, yang dinamakan “illat”. Berdasarkan “Illat” itulah ditetapkan hukum zakat.
Itulah ringkasan cerita kehidupan Nabi Muhammad yang wajib kita ketahui, terutama kita sebagai umat muslim. Semoga dengan mengetahui Rasulullah observed ini kita dapat belajar lagi dan menjadikannya sebagai pedoman hidup kita, salah satunya ketika berzakat.(MR)
وَأَنزَلَ الَّذِينَ ظَاهَرُوهُم مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِن صَيَاصِيهِمْ وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ فَرِيقًا تَقْتُلُونَ وَتَأْسِرُونَ فَرِيقًا وَأَوْرَثَكُمْ أَرْضَهُمْ وَدِيَارَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ وَأَرْضًا لَّمْ تَطَئُوهَا وَكَانَ اللهُ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرًا
Comments on “Details, Fiction and cerita nabi muhammad”